Bea Cukai Palembang Kawal Ekspor Perdana 19,8 Ton Kopi Robusta Senilai Rp 1,56 Miliar
jpnn.com, PALEMBANG - Bea Cukai Palembang mengawal pelepasan ekspor perdana 19,8 ton produk biji kopi robusta asal Pagar Alam, Sumsel dengan tujuan Malaysia senilai Rp1.566.734.000.
Kegiatan ekspor tersebut dilakukan PT Agri Ekspor Indonesia (AKOR) yang dilaksanakan di Terminal Petikemas (TPK) Pelindo pada Selasa (17/9).
“Keberhasilan terlaksananya kegiatan ekspor perdana ini tak terlepas dari sinergi antarinstansi yang turut hadir pada seremoni kegiatan ini,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Palembang Andri Waskito dalam keterangan resminya, Kamis (19/9).
Andri mengungkapkan kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumsel, perwakilan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumsel.
Selain itu juga hadir Ketua Dewan Kopi Sumsel, Kepala Cabang PT Bank Syariah Indonesia KCP Palembang KM 6; dan perwakilan PT IPC Terminal Peti Kemas Area Palembang.
Pihak PT Agri Ekspor Indonesia (AKOR), Andri menyampaikan ekspor perdana ini berhasil terlaksana salah satunya berkat pendampingan dari Bea Cukai Palembang melalui Klinik Ekspor.
Andri mengungkapkan Klinik Ekspor adalah program yang diinisiasi Bea Cukai untuk membantu para pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan ekspor.
“Dengan adanya ekspor perdana ini, diharapkan dapat menjadi momentum yang berkelanjutan dan pastinya menjadi pembuka buyer mancanegara untuk membeli kopi di wilayah Sumatera Selatan,” pungkasnya. (mrk/jpnn)
Bea Cukai Palembang mengawali ekspor perdana 19,8 ton kopi robusta asal Pagar Alam tujuan Malaysia
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas
- Bea Cukai Tindak Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Madiun
- Keren, Perusahaan Asal Sumenep Ini Ekspor 10.000 Kg Kerapu Hidup ke Hong Kong
- Bea Cukai Madura Dorong Hasil Perikanan di Sumenep Tembus Pasar Internasional
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana Komponen Elektronik ke Polandia
- Sepanjang 2024, DJBC Sulbagsel Sita 19,99 Juta Batang Rokok Ilegal