Bea Cukai Pantoloan Kawal Ekspor Perdana Hasil Perikanan Sulteng
jpnn.com, PALU - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palu bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta Bea Cukai Pantoloan melaksanakan launching ekspor perdana produk perikanan tahun 2020, pada Selasa (9/6).
Kegiatan tersebut dalam rangka mendorong potensi ekspor pengolahan hasil ikan di Provinsi Sulawesi Tengah.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Edhy Prabowo, resmi me-launching ekspor perdana tuna segar hasil tangkapan nelayan Sulteng menuju negeri sakura Jepang.
Aktivitas ekspor tuna sirip kuning melalui Bandara Udara Mutiara Sis Aljufri, Palu itu baru pertama kali dilakukan.
Dalam amanatnya, Menteri Edhy menyampaikan bahwa proses perizinan di bidang perikanan sudah semakin mudah, termasuk dari Bea Cukai.
Hal ini bertujuan agar para pelaku usaha di bidang perikanan, terutama para nelayan semakin bersemangat untuk mengolah hasil ikan yang sangat melimpah di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Di tengah pandemi Covid-19, kita punya potensi untuk mengangkat ekonomi yang tengah diuji. Semoga sinergi dan hubungan yang harmonis antara pusat dan daerah dapat menghasilkan kekuatan ekonomi Indonesia yang semakin maju," ujarnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Pantoloan Muhammad Madjid mengungkapkan tuna sirip kuning yang diekspor berukuran jumbo sekitar 30 kg per ekor dengan total nilai sekitar Rp100 juta.
Bea Cukai Pantoloan ikut mengawal ekspor perdana hasil perikanan Sulewesi Tengah.
- Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas
- Bea Cukai Tindak Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Madiun
- Keren, Perusahaan Asal Sumenep Ini Ekspor 10.000 Kg Kerapu Hidup ke Hong Kong
- Bea Cukai Madura Dorong Hasil Perikanan di Sumenep Tembus Pasar Internasional
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana Komponen Elektronik ke Polandia
- Sepanjang 2024, DJBC Sulbagsel Sita 19,99 Juta Batang Rokok Ilegal