Bea Cukai Pekanbaru Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp 6 Miliar
jpnn.com, PEKANBARU - Bea Cukai Pekanbaru telah melakukan 125 kali penindakan kepabeanan dan cukai, serta mengamankan Rp 6 miliar potensi kerugian negara sepanjang 2020.
Kepala Kantor Bea Cukai Pekanbaru Prijo Andono mengatakan 125 surat bukti penindakan (SBP) 2020 itu terdiri dari 108 SBP cukai dan 17 SBP NPP (narkotika prekursor dan psikotropika)
Menurut Prijo, barang bukti atas penindakan cukai yang diamankan terdiri dari 6.772.150 batang rokok, 303.580 mililiter minuman mengandung etil alkohol (MMEA), dan 106 ml hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) ilegal.
Prijo menegaskan total kerugian negaranya adalah Rp 4.230.342.652.
Prijo menambahkan penindakan NPP terdiri dari 14.194 gram ganja, 5.843 gram methamphetamine, 10 gram tembakau gorila, 15.254 butir ekstasi.
“Seluruh penindakan tersebut diperoleh baik dari pemeriksaan sarana pengangkut, barang kiriman, barang penumpang, maupun hasil dari operasi pasar,” kata Prijo mengungkapkan data capaian penindakan 2020, Jumat (8/1).
Menurut Prijo, selain untuk mengamankan potensi kerugian negara, seluruh penindakan yang dilakukan merupakan wujud dari pelaksanaan fungsi Bea Cukai sebagai community protector. Fungsi community detector itu adalah melindungi masyarakat dari barang-barang yang berbahaya.
Menurut Prijo, Bea Cukai Pekanbaru telah menunjukkan komitmen membangun keseimbangan antara pengawasan dan pelayanan.
Menurut Prijo, selain untuk mengamankan potensi kerugian negara, seluruh penindakan yang dilakukan merupakan wujud dari pelaksanaan fungsi Bea Cukai sebagai community protector.
- Ahli Mempertanyakan Validitas Data Kerugian Negara Rp 271 Triliun di Kasus Timah
- Pengamat: Klaim Kerugian Negara di Kasus Timah Diragukan Karena Tak Ada Bukti
- Bea Cukai Jember Musnahkan Rokok, Tembakau Iris hingga Miras Ilegal Senilai Miliaran
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Ahli Hukum: Kejagung Harus Buktikan Kerugian Negara Rp 300 Triliun di Kasus Korupsi Timah
- Jubir MA: Kerugian Negara di Kasus Korupsi Harus Nyata, Bukan Sebatas Potensi