Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta

Bea Cukai Tindak Rokok Ilegal di Kendari, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Ratusan Juta
Tim gabungan dari Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Bea Cukai Kendari, dan Bea Cukai Makassar menindak 6 koli paket berisi rokok ilegal di wilayah Puuwatu, Kota Kendari pada Selasa (12/11). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, KENDARI - Tim gabungan dari Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Bea Cukai Kendari, dan Bea Cukai Makassar menindak 6 koli paket berisi rokok ilegal di wilayah Puuwatu, Kota Kendari pada Selasa (12/11).

Dari 6 koli paket tersebut, tim gabungan mengamankan 160 ribu batang rokok tanpa dilekati pita cukai.

Perkiraan nilai barang atas penindakan ini sebesar Rp 220.800.000 dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 142.158.000.

"Atas penindakan tersebut kemudian kami lakukan penanganan perkara dengan skema ultimum remidium dengan sanksi administrasi berupa denda yang berhasil diperoleh sebesar Rp 358.080.000," ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Kendari Tonny Riduan P Simorangkir dalam keterangannya, Kamis (21/11).

Ultimum remedium adalah asas dalam hukum pidana yang mengatur bahwa hukum pidana merupakan upaya terakhir dalam penyelesaian perkara.

Tujuan penerapan prinsip ultimum remedium ini ialah untuk mengakhirkan proses pidana penjara dengan memaksimalkan pemulihan kerugian negara di bidang cukai.

Pelanggar akan dikenakan denda sebesar tiga kali nilai cukai yang harus dibayar dan barang yang diduga sebagai pelanggaran akan menjadi milik negara.

Penyelidikan atau penelitian pelangaran cukai ini pun menjadi cakupan kewenangan pejabat Bea Cukai.

Bea Cukai selamatkan potensi kerugian negara ratusan juta melalui penindakan rokok ilegal di wilayah Puuwatu, Kota Kendari pada Selasa (12/11)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News