Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Pengawasan di Perairan Kepri & Sekitarnya Lewat Operasi Trident
jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) dan Kejaksaan menggelar sinergi pengawasan wilayah perairan Kepri dan sekitarnya melalui Operasi Trident.
Operasi Trident merupakan pengembangan operasi sebelumnya, yaitu Operasi Pandawa pada tahun 2022 lalu.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar mengatakan Operasi Trident difokuskan pada kawasan yang rawan penyelundupan, terutama di Selat Malaka dan pesisir timur Sumatra.
Menurutnya, kondisi geografis dan maraknya modus penyelundupan menggunakan high speed craft (HSC) dengan metode ship-to-ship di perairan internasional menjadi perhatian utama.
“Selain itu, banyaknya pelabuhan tikus di wilayah tersebut turut meningkatkan risiko penyelundupan dan pelanggaran lainnya,” ungkap Encep dalam keterangan resminya, Selasa (16/7).
Lebih lanjut dia mengatakan operasi ini bertujuan meningkatkan pengawasan dan penertiban penggunaan automatic identification system (AIS) di kapal-kapal yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia.
Melalui menertibkan penggunaan AIS diharapkan dapat meminimalisir potensi risiko penyelundupan yang berdampak pada kebocoran penerimaan negara serta mengganggu keamanan dan ketertiban nasional.
Operasi Trident berlangsung selama 14 hari selama Juli ini dengan area pengawasan di perairan Kepri dan sekitarnya.
Bea Cukai bersama Dirjen Perhubungan Laut dan Kejaksaan menggelar sinergi pengawasan wilayah perairan Kepri dan sekitarnya lewat Operasi Trident
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Kepala Bappisus Tekankan 3 Hal Penting untuk Dukung Reformasi Berkelanjutan Bea Cukai
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Juanda Menggagalkan Ekspor Satwa Hidup
- Bea Cukai Tegal Musnahkan Lima Juta Batang Rokok Ilegal
- Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi dan Kepatuhan Perusahaan AEO