Bea Cukai Yogyakarta Awasi Importasi Perusahaan Penerima Fasilitas KITE
jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus berupaya memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha, salah satunya lewat pemberian fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Bea Cukai Sudiro menyatakan penerima fasilitas KITE akan mendapatkan kemudahan berupa pembebasan bea masuk, PPN serta PPnBM terutang tidak dipungut atas impor bahan baku.
Industri bisa mengolah, merakit, dan memasang yang hasilnya untuk diekspor.
Salah satu perusahaan penerima fasilitas KITE yaitu PT Agri Spice Indonesia pada Senin (17/05) mengimpor 25 ton vanilla beans yang dibawa pesawat Air Niugini dari Port Moresby, Papua New Guinea.
Perusahaan yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah tersebut berada di bawah pengawasan Bea Cukai Jogjakarta dan telah menerima fasilitas KITE sejak 2019 yang dikeluarkan oleh Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY.
"Untuk memastikan kegiatan impor berjalan sesuai dengan ketentuan, petugas Bea Cukai Jogjakarta melakukan pemeriksaan terhadap pesawat pengangkut vanilla beans tersebut untuk memastikan tidak ada barang berbahaya maupun ilegal di dalam sarana pengangkut," ujar Sudiro, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (19/5).
Menurut Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Hengky Aritonang petugas Bea Cukai Yogyakarta mengawasi pembongkaran komoditi ekspor hingga masuk ke tempat penimbunan sementara (TPS) serta melayani dokumen impor.
Setelah terbit SPPB, maka vanilla beans dapat dikeluarkan dari TPS.
Bea Cukai terus berupaya memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha, salah satunya lewat pemberian fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
- Pemerintah Bakal Produksi 2,25 Ton Garam di 2025
- Bea Cukai Jember Musnahkan Rokok, Tembakau Iris hingga Miras Ilegal Senilai Miliaran
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Sepanjang 2024, Surveyor Indonesia Verifikasi 43 Komoditas Barang Impor
- Volume Peti Kemas di JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUs