Bea Ekspor CPO Dianggap Rugikan Petani
Kamis, 28 Juli 2011 – 20:49 WIB

Bea Ekspor CPO Dianggap Rugikan Petani
JAKARTA - Penerapan Bea Keluar (BK) hingga 25 persen yang digunakan dalam ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dinilai sangat merugikan petani Indonesia. Karenanya, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) meminta Presiden Susilo Bamang Yudhoyono (SBY) diminta memberi solusi bagi petani sawat agar tidak dirugikan dengan penerapan bea ekspor.
"Semua asosiasi harus bergabung dan duduk bersama membahas ini, lalu membuat political statements. Kemudian menemui dan menyampaikannya kepada Presiden RI SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Red)," kata Sekjen Apkasindo Asmar Arsyad usai menjadi nara sumber dalam seminar bertajuk Petani Tercekik Bea Keluar (BK) yang digelar di ruang Bima Hotel Bidakara, Kamis (28/7) siang.
Baca Juga:
Menurutnya, harus ada solusi dari pemerintah agar petani tak dirugikan atas kebijakan penerapan BK. "Kalau tidak ada jalan keluarnya atau begini-begini saja, maka petani akan bangkrut," tandasnya.
Dia menjelaskan, pendapatan dari BK CPO yang disetorkan setiap bulannya ke negara mencapai Rp350 milia. Namun dari pemasukan itu, pemerintah justru tak mengembalikannya untuk perbaikan infrastruktur, promosi minyak sawit, serta penelitian dan pengembangan produksi minyak sawit di Indonesia.
JAKARTA - Penerapan Bea Keluar (BK) hingga 25 persen yang digunakan dalam ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dinilai sangat merugikan
BERITA TERKAIT
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- Bank Mandiri Mempercepat Digitalisasi Pasar Tradisional Lewat Program Livin’ Pasar
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Hadirkan Hunian Strategis di Jakarta Barat, Purinusa Kembangan Mulai Serah Terima
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Ekspansi Bisnis AC Premium, DAIKIN Proshop Showroom Bertambah di Jakarta