Bea Masuk ke Tiongkok Rendah, Ekspor Batu Bara Melonjak
jpnn.com, BALIKPAPAN - Volume ekspor batu bara dari Kalimantan Timur pada 2018 mengalami peningkatan sebesar 10,53 persen secara year on year (yoy).
Hal itu tidak lepas dari rendahnya bea masuk untuk ekspor baru bara ke Tiongkok yang berdampak baik bagi Kaltim.
Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim Muhammad Hamzah mengatakan, rendahnya bea masuk tersebut membuat daya saing batu bara meningkat.
“Pada 2018, ekspor batu bara dari Kaltim mencapai 90 juta metrik ton. Jumlah itu meningkat 10,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Hamzah, Rabu (20/3).
Dia menambahkan, jika biaya masuk negara lain murah, sangat menguntungkan. Sebab, bea masuk sangat penting.
“Contoh saja kopi Indonesia untuk masuk ke Turki dikenakan bea masuk 50 persen. Ini sangat berat karena Malaysia hanya 20 persen, sedangkan Eropa nol persen,” kata Hamzah.
Menurut dia, hal itu menjadi tugas pemerintah untuk melakukan negosiasi diplomatik dengan negara-negara tujuan ekspor agar bea masuk dikurangi.
Hamzah meyakini komoditas di dalam negeri mampu bersaing jika biaya produksinya semakin rendah.
Volume ekspor batu bara dari Kalimantan Timur pada 2018 mengalami peningkatan sebesar 10,53 persen secara year on year (yoy).
- Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke 2 Perusahaan Ini, Begini Harapan Bea Cukai
- Maratua Run 2025: Perkenalkan Surga Tersembunyi Kaltim Lewat Olahraga
- Monev KIP 2024: Pemprov Kaltim Raih Predikat Informatif 5 Kali Berturut-turut
- PMK Nomor 109/2024 Dorong Efisiensi Proyek Nasional, Berlaku Mulai 23 Januari 2025
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri
- Tumbuh Positif, Penerimaan Bea Cukai hingga Akhir 2024 Capai Rp 300,2 Triliun