Beasiswa Dibatalkan, Mimpi Mahasiswa Papua Barat Berantakan
"Ini buang-buang investasi," katanya.
"Jika kami tidak membawa kualifikasi apa pun kembali ke rumah, itu memalukan bukan hanya bagi kami, tetapi juga bagi pemerintah."
'Tidak masuk akal'
Efika harus bekerja memetik buah dan sayuran di perkebunan untuk memenuhi kebutuhan hidup sejak tunjangan hidupnya dipotong pada November tahun lalu.
"Kami mencoba mencari pekerjaan paruh waktu di sana-sini untuk menutupi biaya sewa kami," katanya.
Lahir ke dalam keluarga yang berpenghasilan rendah, Efika tidak bisa mengandalkan orang tuanya, sehingga meminta dukungan universitas Australia dan pemerintah federal.
"Saya hanya ingin membuat keluarga saya bangga di rumah untuk mengetahui bahwa sebenarnya, seseorang seperti saya, bisa menjadi sesuatu," katanya.
Asosiasi Papua Barat Australia di Australia Selatan telah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk membayar biaya kuliah dan sewa beberapa mahasiswa.
Kylie Agnew, seorang psikolog dan anggota asosiasi, mengatakan dia prihatin dengan kondisi mereka.
Lebih dari 140 siswa asli Papua Barat di Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat telah dihentikan beasiswa pemerintah mereka tanpa peringatan
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut