Beasiswa Mahasiswa Miskin Hanya SPP Gratis
Selasa, 12 Oktober 2010 – 02:02 WIB
SAMARINDA — Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh, menyatakan, beasiswa untuk 20 persen mahasiswa miskin yang diterima di Perguruan Tinggi bukan berarti biaya untuk mahasiswa yang bersangkutan digratioskan seluruhnya. Pasalnya, yang digratiskan hanya untuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Lebih lanjut M Nuh menambahkan, Kementrian yang dipimpinnya juga akan mencari sumber dana agar yang digratiskan bukan hanya biaya pendidikan tetapi njuga biaya hidup. Berdasarkan data Kemdiknas, mahasiswa miskin menerima beasiswa Bidik Misi sebesar Rp 500 ribu-Rp 700 ribu yang disesuaikan dengan indeks kemahalan harga di daerah tempat PTN itu berada. Sedangkan untuk biaya pendidikan, diberikan antara Rp 800 ribu-Rp 2 juta per mahasiswa tiap semester.
“Yang utama minimal SPP free (gratis). Idealnya, beasiswa itu juga termasuk biaya hidup. Namun itu memerlukan tahapan. Saat ini biaya pendidikan saja yang digratiskan,” ungkap Mendiknas saat ditemui di Samarinda, senin (11/10), usai pelantikan usai pelantikan Prof. Drs H Zamruddin Hasid SU sebagai Rektor Universitas Mulawarman.
Meski demikian M Nuh mengakui bahwa besaran nilai beasiswa yang akan diberikan kepada para mahasiswa miskin yang diterima di PTN memang belum diatur dalam PP 66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. “Tetapi kita sedang menyiapkan beberapa peraturan menteri yang salah satunya mengenai besaaran nilai beasiswa yang akan diterima mahasiswa miskin. Saat ini masih dibahas, dipastikan dalam waktu dekat akan selesai,” tegas Mendiknas.
Baca Juga:
SAMARINDA — Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh, menyatakan, beasiswa untuk 20 persen mahasiswa miskin yang diterima di Perguruan
BERITA TERKAIT
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi