BEAST 2024 Segera Digelar di Bandung, Hadirkan Narasumber Kelas Dunia

Daryl Wilson, CEO Kumata Studio dan selaku ketua AINAKI (Asosiasi Industri Animasi Indonesia) narasumber pada event BEAST 2024, menjelaskan, sektor industri animasi bisa menjadi solusi dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan menghasilkan produk berbasis intelektual property (IP), atau menyediakan jasa produksi animasi kepada pasar animasi lokal maupun global.
AINAKI sebagai asosiasi yang mewakili pelaku industri Indonesia, mendukung kegiatan BEAST yang memiliki tujuan untuk memberikan sosialisasi dan networking kepada para pelaku industri.
"Data riset AINAKi menunjukan pertumbuhan sebesar 26 persen selama 6 tahun terakhir dimana pertumbuhan studio animasi Indonesia bertumbuh sebanyak 200 per tahun pertahunnya, oleh karena itu AINAKI terus akan membuka Kerjasama dengan berbagai pihak dalam membangun program hulu ke hilir agar sektor animasi bisa mengambil peran untuk menuju Indonesia Emas yang dicanangkan pemerintah," jelasnya.
Anintyas Wening, Operational Manager dari Brown Bag Films Bali, yang juga merupakan salah satu narasumber di BEAST 2024 juga mengungkap antusiasme.
Menurutnya, Brown Bag Films Bali percaya bahwa acara ini adalah kesempatan dan wadah yang luar biasa untuk mendukung pertumbuhan industri animasi di Indonesia.
"Kami berharap bahwa berbagi pengalaman dan insight pada event BEAST 2024 akan memberikan wawasan yang nantinya dapat memperkuat ekosistem animasi di Indonesia," tutupnya.
(ded/jpnn)
Bengkel Animasi kembali mengadakan ajang Bengkel Animasi Digital Art & Creative Festival (BEAST) 2024 di Holiday Inn Pasteur, Bandung pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demon Slayer: Infinity Castle Tayang Agustus 2025, Begini Sinopsisnya
- Tayang Perdana, Zanna: Whisper of Volcano Isle Suguhkan Hiburan Edukatif
- ZANNA: Whisper of Volcano Isle Segera Tayang di Bioskop, Catat Tanggalnya
- Petualangan Magis Zanna Siap Hadir di Bioskop Awal 2025
- Aldo Hadirkan Koleksi dengan Karakter Animasi Looney Tunes
- Jepang Berubah dari Kekaisaran Militer Jadi Negara Penjual Fantasi, Apa Pemicunya?