Beban APBN Kian Berat, Azis Syamsuddin Minta BUMN Gandeng Kelompok Tani Kelola Lahan Tidur
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengatakan antisipasi kekeringan dan rawan pangan terhadap dampak pandemi Covid-19 yang masih meluas di seluruh negara telah diprediksi Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) menjadi ancaman krisis pangan dunia.
Melihat potensi ini, Azis mendorong pemerintah khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaksimalkan fungsi lahan yang dikuasai namun tidak dimanfaatkan, untuk dikelola kepada petani di daerah seraca massal.
Azis berharap langkah ini mampu mengurangi beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang selama ini terfokus pada stimulus program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2021 yang dialokasikan dengan pagu anggaran Rp 699,43 triliun.
"Pemanfataan lahan BUMN ini penting, baik lewat pola kemitraan dengan jangka waktu yang ditentukan. Jalan keluar ini merupakan upaya mengantisipasi kerawanan pangan, hingga menumbuhkan dunia kerja dan usaha baru," jelas Azis Syamsuddin dalam keterangan resminya, Minggu (28/3).
Menurut Azis, lahan tidur milik BUMN ini juga dapat dijadikan penguat rencana program cetak sawah dengan prinsip-prinsip pokok.
Salah satunya menjawab defisit pangan, hingga tidak menimbulkan polemik seperti impor beras, termasuk mengurangi konflik agraria, perampasan tanah petani dan masyarakat adat.
Menurut Azis, BUMN punya andil besar untuk ini.
"Jadi, kembali pada prinsip pelibatan aktif rakyat sebagai aktor utamanya.
Bukan untuk membangun Food Estate seperti MIFEE di Papua atau rice estate oleh BUMN atau perusahaan swasta agribisnis, tetapi ini mengedepankan pemanfaatan di tengah beban APBN yang terus meningkat dan melebarnya angka pengangguran," papar Azis.
Azis Syamsuddin berharap langkah ini mampu mengurangi APBN yang selama ini terfokus pada stimulus program PEN 2021 yang dialokasikan dengan pagu anggaran Rp 699,43 triliun.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku