Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit Akibat Polusi Udara Meningkat, Tembus Puluhan Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Polusi udara disebut berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Dampak polusi udara terhadap kesehatan telah memengaruhi prevalensi penyakit respirasi.
Selain itu, polusi udara juga memberikan tekanan pada keuangan negara melalui anggaran BPJS yang menanggung biaya pengobatan penyakit akibat polusi udara.
Menurut data BPJS Kesehatan, selama periode 2018-2022, anggaran yang ditanggung untuk penyakit respirasi ternyata mencapai angka yang signifikan dan memiliki kecenderungan peningkatan tiap tahunnya.
Dengan rincian, Pneumonia menelan biaya sebesar Rp8,7 triliun, Tuberkulosis Rp5,2 triliun, PPOK Rp1,8 triliun, Asma Rp1,4 triliun, dan Kanker Paru Rp766 miliar.
Terkait hal tersebut, organisasi yang berfokus pada isu polusi udara, Bicara Udara pun mendorong upaya promotif dan preventif dalam mengatasi dampak polusi udara.
Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia mengatakan, permasalahan polusi udara harus ditangani oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat.
"Kami melihat kondisi ini sebagai panggilan bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya udara bersih," ujar Novita Natalia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/3).
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan hak atas udara bersih dan memengaruhi kebijakan serta penegakan udara bersih di Indonesia.
Polusi udara juga memberikan tekanan pada keuangan negara melalui anggaran BPJS. Simak selengkapnya
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- 3 Jenis Obat yang Aman Dikonsumsi Penderita Asma
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini