Beban Ekonomi Akibat Kasus Demam Berdarah di Indonesia

Beban Ekonomi Akibat Kasus Demam Berdarah di Indonesia
Seorang anak dirawat akibat menderita DBD. Foto: Antara/Kornelis Kaha

"Saat ini, vaksinasi dengue dapat diberikan kepada masyarakat dengan rentang usia 6-45 tahun berdasarkan rekomendasi dokter," dr. Asik.

Namun, strategi tersebut masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan upaya bersama, seperti dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Lalu, dr. Nandyan N. Wilastonegoro, M.Sc.I.H. selaku Deputi Direktur CFHC-IPE, FK-KMK UGM membahas lebih lanjut terkait dampak sosial langsung maupun tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat akibat penyakit DBD serta tingkat keparahannya.

Dibahas pula bagaimana tantangan dan hambatan akses pelayanan DBD di masyarakat terutama pada kelompok marjinal, serta bagaimana rekomendasi kebijakan pencegahan dan penanganan DBD yang komprehensif yang perlu diimplementasikan oleh pemerintah.

Dr. Nandyan memaparkan bahwa kasus dengue mengalami kenaikan yang dramatis.

Per tahun, diestimasikan ada 58 juta hingga 105 juta kasus di seluruh dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beban DBD yang terbesar di dunia, di mana diestimasikan ada sekitar 7.8 juta kasus DBD.

Dari sisi beban keuangan DBD, sebagian besar ditanggung dengan keuangan rumah tangga, dan diikuti oleh JKN dan kontribusi dari kerabat.

Kasus demam berdarah dengue (DBD) menyerang individu dapat memberikan dampak jangka panjang menyangkut kualitas hidup seseorang hingga tekanan pada keluarga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News