Beban Psikologis, Busyro Diminta Mundur
Minggu, 04 Desember 2011 – 10:42 WIB
Ia mencontohkan, sikap berjiwa besar pernah ditunjukkan Jimly Assidiqie. Saat Mahfud MD terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly langsung menyatakan mundur.
"Sebab Jimly sepertinya menyadari bahwa dampak psikologis akibat kekalahannya dalam pemilihan Ketua MK bisa mengganggu kinerja lembaga tersebut sehingga ia memilih mundur," katanya.
Bagi IPW, Busyro sepatutnya juga melakukan apa yang pernah dilakukan Jimly di MK. Tujuannya agar Abraham dan kawan-kawan bisa lebih lincah dan bergerak cepat dalam menangani kasus-kasus besar yang menjadi tunggakan KPK, seperti kasus Century, kasus Nunun Nurbaeti, kasus Neneng (istri Nazarudin), kasus Nazarudin, kasus Hambalang, kasus Wisma Atlet yang melibatkan sejumlah pejabat, kasus di Kemenakertrans dan lain-lain.
"IPW berharap, dalam 100 hari kepemimpinannya, Abraham sudah menunjukkan indikasi bahwa kasus-kasus tersebut akan diusut tuntas," kata Neta.
JAKARTA--Terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) otomatis menggeser posisi Busyro Muqoddas di posisi puncak menjadi
BERITA TERKAIT
- Pejabat Komdigi Lindungi Judol, Eddy Soeparno: Merusak Generasi Muda
- Tim Satgas TPPO Gagalkan Pengiriman Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia, Pemilik Penampungan Ditangkap
- Gunawan Sadbor Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Judi Online
- Hasil Rapid Test DKPP, Anggur Muscat yang Beredar di Kota Bandung Aman untuk Dikonsumsi
- Bareskrim Gulung 3 Tersangka Judi Online Jaringan China, Lihat Barbuknya
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi