Beban Utang Pemerintah Dinilai Masih Rendah
’’Mudah-mudahan tidak ada lagi tindakan negara maju yang makin menekan situasi,’’ lanjutnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, kenaikan rating menunjukkan bahwa lembaga-lembaga prestisius memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia.
Selain S&P, lembaga pemeringkat Moody’s dan Fitch telah memberikan status yang sama, yaitu investment grade.
’’Dalam laporannya, S&P menegaskan bahwa salah satu faktor kunci adalah prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat diyakini tetap berlanjut setelah terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo,’’ jelasnya.
Di sisi eksternal, lanjut dia, keputusan BI menaikkan suku bunga kebijakan 175 bps dianggap sebagai kebijakan yang proaktif sehingga Indonesia mampu mengatasi risiko dari kerentanan eksternal.
Selain itu, S&P meyakini bahwa Indonesia tidak menghadapi extraordinary risk terkait dengan pemburukan pembiayaan eksternal karena didukung akses terhadap pasar keuangan yang kuat dan berkelanjutan. (rin/ken/c5/oki)
Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P) menaikkan kembali rating utang Indonesia satu tingkat menjadi BBB dengan outlook stabil.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eksaminasi Putusan PTUN, IKADIN Soroti Peran Kekuasan Kehakiman
- Sri Mulyani Beberkan Kabar Baik soal Kondisi APBN
- Menkeu Sri Mulyani Mewanti-wanti soal Utang Indonesia 2025, Hati-Hati!
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Kabar Terkini Utang Indonesia, Meningkat Lagi, Untuk Apa?
- Utang Indonesia Naik 2,7 Persen, Sebegini Nilainya