Bebani Anak Didik, Kak Seto Sorot Kurikulum
Minggu, 17 April 2011 – 13:31 WIB

Bebani Anak Didik, Kak Seto Sorot Kurikulum
SUKABUMI - Kurikulum pelajaran sekolah saat ini dinilai memberatkan anak. Imbasnya anak menjadi depresi, tumbuh kembang yang lamban. Padahal tujuan kurikulum tersebut menjadi pemicu supaya anak mendapatkan hasil yang maksimal dalam pendidikan dengan tujuan tertentu kejar tingak IQ. Menurutnya hal tersebut tidak mesti diterapkan, kurikulum penting, namun penempatanya sesuai dengan porsinya. Sebab pada posisi tersebut anak dalam masa tumbuh kembang, anak sedang ingin berkreasi. "Yang mestinya dilakukan berikan kebebasan anak namun dengan dipantau Orangtua, saatnya ia belajar di sekolah buat anak santai menghadapi pelajaran, ada kesulitan di sekolah berikan bantuan, biarkan anak rileks dan leluasa menjalani masanya," wantinya.
Hal tersebut disampaikan Pemerhati Anak, Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal Kak Seto dalam seminar "Menjadi Sehat dan Cerdas" di Rumah Sakit Hermina Kota Sukabumi, Sabtu (16/4). Kak Seto mengatakan kurikulum sekolah memang perlu diterapkan, namun harus berdasarkan pada kondisi serta pertimbangan pada dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak. "Anak akan lebih senang belajar sesuai kemaunnya, dalam artian tidak terlalu membebankan. Kalau masa sekolah diatur dengan aturan tersebut anak akan alergi sekolah," katanya.
Baca Juga:
Didikan kurikulum ini pun merambat ke rumah, orangtua ikut menerapkanya. "Saat anak pulang dari sekolah tiba di rumah bukan ketenangan. Namun paksaan untuk belajar dengan waktu bermain yang terbatas," imbuhnya.
Baca Juga:
SUKABUMI - Kurikulum pelajaran sekolah saat ini dinilai memberatkan anak. Imbasnya anak menjadi depresi, tumbuh kembang yang lamban. Padahal tujuan
BERITA TERKAIT
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda