Bebas Panas Abu Vulkanik berkat Tujuh Bantal
Kisah Warga dan Relawan yang Selamat dari Letusan Merapi
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 07:50 WIB

SELAMAT: Poniman dan keluarganya selamat dari awan panas Gunung Merapi. Foto: KARDONO SETYORAKHMADI/Jawa Pos
Saat terdengar suara letusan, dia sedang berada di rumah bersama istri dan dua anaknya. Namun, niat ingin menolong warga di lereng Merapi membuat dirinya nekat meninggalkan rumah yang berjarak sekitar 15 kilometer dari puncak Merapi itu.Dia langsung menghidupkan Isuzu Panther-nya dan menuju balai desa Tegalmulyo yang berjarak 5?6 kilometer dari puncak Merapi. Tentu saja dibutuhkan mental yang kuat untuk menuju tempat tersebut setelah Merapi meletus. Apalagi, di tengah perjalanan, dia melihat ratusan orang sudah menyelamatkan diri ke bawah.
"Yang saya pikirkan saat itu nasib ratusan warga di Desa Tegalmulyo yang belum mengungsi. Setiba di desa tersebut, mobil saya sudah dihadang warga. Hanya dapat memuat sekitar 10 orang," ujarnya. Haryana enam kali menaiki bukit dan masuk ke dusun yang mulai ditinggalkan warga. Dia masih ingat betul saat hendak mengambil warga untuk yang kedua. Saat itu, dengan jelas dia melihat awan panas melintas di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Haryana saat itu sedang turun dari Desa Sidorejo bersama beberapa warga.
"Jaraknya sekitar 800 meter dari jalan yang saya lalui. Ada perasaan takut kalau awan tersebut menuju ke mobil saya. Namun, ternyata awan itu mengarah ke selatan (Sleman). Seisi mobil saat itu hanya bisa berdoa," kenangnya. (dilengkapi Radar Solo/c5/iro)
Saat ribuan warga turun gunung untuk mengungsi, ada puluhan lainnya yang tetap nekat bertahan. Sebagian tewas dihujani wedhus gembel. Ada sekitar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara