Bebas Virus Corona, Mahasiswa Tiongkok Tetap Kesulitan Kembali Kuliah di Luar Negeri
Ritsu sudah tidak pernah keluar dari apartemennya di Xiaogan, yang terletak sekitar 50 km dari pusat kota Wuhan, selama hampir dua minggu.
"Ketika saya mendengar larangan perjalanan yang dikeluarkan Amerika Serikat, saya mulai khawatir," kata Ritsu, dan menduga bahwa Australia akan mengikuti jejak Australia.
Dugaannya ternyata benar.
Photo: Pemerintah Australia sudah memberlakukan larangan perjalanan bagi warga Tiongkok untuk masuk ke sana, termasuk mahasisiwa internasional. (AP: Kin Cheung)
Stress yang disebabkan karena larangan perjalanan ini tidak saja dirasakan oleh mahasiswa internasional asal Tiongkok.
Keluarga mereka juga khawatir dengan kemungkinan para mahasiswa tertinggal dari sisi akademis.
"Kakek nenek saya pada awalnya khawatir mengenai penyebaran virus tersebut, namun mereka sekarang juga khawatir apakah saya bisa melanjutkan pendidikan saya," kata Ritsu yang mengatakan dia sudah mendaftar mata kuliah dan membayar uang kuliah untuk tahun 2020.
"Saya cemas setiap hari dan berulang kali mengecek email saya untuk mendapat keterangan terbaru dari universitas saya, namun mereka hanya memberikan keterangan umum," kata Ritsu.
Ketiba Karen tiba di Bandara Internasional Qingdao hari Sabtu sore untuk terbang ke Australia, suasana di sana tidak karuan
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Keren, 7 Brand Produk F&B Mahasiswa Universitas Ciputra Tampil di SIAL InterFood 2024
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel