Bebaskan Warga, 58 Prajurit TNI di Papua Raih Penghargaan
Bahkan, 12 orang wanita, kata Gatot, mengalami kekerasan seksual. Kemudian uang 107,5 juta rupiah, emas 254,4 gram dirampok.
Masyarakat dilarang melaksanakan ibadah di hari Minggu. Karena itulah, operasi pembebasan memang genting harus segera dilakukan.
"Langkah cepat untuk membebaskan ini harus dilakukan. Dan prajurit-perjurit saya ini diambil dari prajurit terbaik yang berpengalaman, terlatih dari Kopassus, Kostrad, Bataliyon 751 dan sebagian 754," bebernya.
Perjalanan menuju lokasi pembebasan, kata Panglima, terbilang cukup berat. Meski jarak tempuh hanya 4,5 kilo tapi memakan waktua cukup lama yaitu sekitar 3 samapai 5 hari 5 malam.
Bergerak senyap dengan langkah yang cukup tertib dan disiplin sesuai rencana pendahuluan.
"Sudah sepantasanya atas nama Panglima TNI dan seluruh prajurit TNI karena kebanggaan. Maka pada saat ini kami memberikan kenaikan pangkat luar biasa," ujarnya
Seharusnya penghargaan ini bukan 58 orang tapi 63 orang. Namun, kata Gatot, lima perwira menolak karena menganggap keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan tanggungjawab Perwira.
"Secara halus mereka menolak untuk menerima kenaikan pangkat. Ini suatu hal yang sangat luar biasa yang membuat kami semua terharu," paparnya seraya menyebut 5 perwira ini nantinya akan mendapatkan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekannya.
Pasukan TNI berhasil bebaskan warga dari penyanderaan KKB di Papua
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- KKB Tembak Mati Pemilik Kios di Puncak Jaya
- Catatan Kejahatan Jimmy Magai Yogi, Adik Kandung dari Pimpinan Tertinggi KKB
- Keluarga Korban Penembakan Minta Kodam Cenderawasih Klarifikasi soal Tuduhan terkait OPM
- Catatan Kejahatan Basoka, Anak Buah Undius Kogoya yang Dilumpuhkan TNI-Polri
- Jenazah Letda Oktavianus Dimakamkan di TMP dan Dapat Kenaikan Pangkat