Bebek Wuhan

Oleh: Dahlan Iskan

Bebek Wuhan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Salah satu resto hot pot di Chongqing baru didirikan tahun 1997. Kini sudah mendunia. Bukan hanya restonya tapi juga bumbunya.

Begitu restonya ngetop mulailah bikin pabrik bumbu. Jualan bumbu.

Waini, sudah punya 300.000 outlet. Begitu cepatnya berkembang.

Pecel madiun bisa seperti itu. Sekalian memperbaiki standarnya.

Cabe mentah di pecel madiun memang membuat rasanya asli, tetapi tidak akan bisa disimpan lama. Akan berjamur. Bahaya. Kelemahan itu harus diatasi.

Harus ada juga upaya untuk menghilangkan keraguan konsumen akan kualitas kacang tanahnya. Sudah waktunya ada pecel madiun yang memberikan garansi: kacang tanah yang dipakai merupakan kacang pilihan. Tidak tercampur kacang busuk atau setengah busuk.

Dokter sering mengingatkan bahaya aflatoksin yang ada di kacang tanah yang seperti itu. Pecel harus bebas aflatoksin. Hanya modernisasi yang bisa menghilangkannya.

"Dari tradisi untuk masa kini" seharusnya sudah tidak lagi berhenti sebagai tulisan di kemasan.(*)


Berita Selanjutnya:
Balik Kucing

Lalu, dua hari lalu, di Wuhan, Tiongkok, kami menemukan tekad dari sebuah perusahaan bebek di sana: Menduniakan bebek dan Membebekkan Dunia.


Redaktur : Tim Redaksi
Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News