Beberapa Menteri Sibuk Berkampanye Demi Pilpres 2024, Pengamat: Seharusnya Mundur

Penyebab kedua, lanjut dia, sulit memisahkan penggunaan dana dan fasilitas yang dipakai sang menteri saat kampanye.
Jamiluddin lantas bertanya selama kampanye sang menteri menggunakan dana dan fasilitas kementerian atau pribadi/partai politiknya.
"Sang menteri akan sulit memisahkan anggaran yang digunakan untuk biaya akomodasinya saat berkampanye di suatu tempat. Hal ini merugikan negara bila anggarannya diambil dari kementeriannya," ujar Jamiluddin.
Mantan dekan Fikom IISIP itu menilai kedua penyebab tersebut tampak sulit diatasi para menteri yang teridentifikasi kampanye.
Atas dasar itu, menteri yang berkampanye layak mengundurkan diri.
"Kalau menteri tersebut tidak mengundurkan diri, seharusnya Presiden Joko Widodo yang memberhentikannya. Masalahnya, apakah Jokowi berani memberhentikan para menterinya?," pungkas Jamiluddin.
Setidaknya ada empat orang menteri yang diisukan maju dalam pemilihan presiden pada 2024.
Keempat menter itu ialah Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Jamiluddin Ritonga turut berkomentar perihal beberapa menteri yang disebut-sebut sibuk berkampanye dibanding menjalankan tugasnya membantu Presiden Joko Widodo
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Pengamat Respons soal Pemprov Jakarta Buka 4 Rute Baru Transjabodetabek
- Aset BUMN Tak Cukup Tutupi Utang, Pengamat: Ini Tanda Bahaya Serius
- Menteri Kabinet Merah Putih Hingga TNI/Polri Tunaikan Zakat melalui BAZNAS
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Pengamat: Pemberantasan Korupsi Indonesia Tak Lebih dari Sandiwara
- Perintah Prabowo kepada Menteri: Cegah Harga Pangan Melonjak di Ramadan