Beberapa Tujuan Wisata di Asia akan Segera Dibuka Kembali, Warga Tetap Berhati-hati

Rezuwana mengaku bersemangat, tetapi berhati-hati atas risiko penularan virus corona.
"Khususnya untuk yang bekerja di sektor pariwisata, kami ingin semuanya terbuka," katanya.
"Tetapi kami takut jika kami membuka pintunya [untuk pengunjung], wabah lain akan terjadi dan makan waktu satu atau dua tahun lagi dengan situasi yang sama.
"Kami perlu makan, tetapi kami tidak ingin virus corona tinggal di sini lebih lama daripada yang seharusnya."
Ni Luh Ekayani, yang biasa dipanggili Caca, bekerja sebagai pemandu wisata bagi wisatawan Prancis di Bali sebelum pandemi.
Caca dan ayahnya kehilangan mata pencaharian mereka selama pandemi karena berkurangnya jumlah turis asing di sana.
Namun, saat keadaan mulai kembali normal, Caca berharap bisa kembali bekerja di sektor pariwisata.
Turis asing diharapkan akan diizinkan kembali masuk mulai November setelah 70 persen penduduk Bali telah divaksinasi.
Destinasi wisata populer seperti Phuket, Fiji dan Bali akan membuka kembali perbatasan mereka bagi pelancong asing dan tengah menguji beberapa program agar dapat terus buka tanpa wabah di masa depan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia