Beberapa Tujuan Wisata di Asia akan Segera Dibuka Kembali, Warga Tetap Berhati-hati
Risiko wabah tetap ada
Pariwisata adalah industri penting bagi banyak ekonomi Asia Tenggara.
Pada tahun 2019, pariwisata menyumbang lebih dari 20 persen dari PDB Thailand, 10 persen dari Vietnam, dan lebih dari 6 persen dari Indonesia.
Di Pasifik, angka-angka ini bahkan lebih tinggi.
Industri pariwisata Fiji menyumbang hampir 40 persen dari PDB pada 2019, sementara di Vanuatu angka itu hampir 50 persen.
Selain dari manfaat ekonomi dari pembukaan, spesialis penyakit menular Australian National University Sanjaya Senanayake memperingatkan masih ada bahaya.
"Saat membuka perbatasan, kita membiarkan orang dengan COVID masuk ke negara," katanya, mengenai risiko berkelanjutan dari wabah yang lebih besar dan tekanan berikutnya pada sektor kesehatan lokal.
Namun, dia mengetahui dampak buruk pandemi terhadap mata pencaharian orang yang tinggal di negara-negara yang bergantung pada pariwisata.
"Kita harus pragmatis. Di negara berkembang, [kita harus menemukan] keseimbangan antara memelihara proses kesehatan masyarakat, versus menjalankan ekonomi," katanya.
Destinasi wisata populer seperti Phuket, Fiji dan Bali akan membuka kembali perbatasan mereka bagi pelancong asing dan tengah menguji beberapa program agar dapat terus buka tanpa wabah di masa depan
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing