Beberapa Warga Australia Boikot Plebisit Pernikahan Sesama Jenis
• Mereka mengatakan bahwa kampanye negatif terhadap pernikahan sesama jenis akan berbahaya bagi kaum LGBTI [lesbian, gay, biseksual, transgender, intergender]
Tak satu pun dari keberatan ini telah hilang, dan pendukung pernikahan sesama jenis berharap sebuah tantangan konstitusional menghentikan pemungutan suara untuk dilakukan.
Tapi jika pemungutan suara itu terjadi -dan Pemerintah Koalisi mendorongnya -ada perdebatan tentang bagaimana melanjutkannya.
Advokat pernikahan sesama jenis, Rodney Croome, mengatakan, sebuah jajak pendapat terhadap 5.000 orang menemukan bahwa 15 persen dari komunitas LGBTI mendukung adanya boikot, sementara lebih dari setengahnya menginginkan sebuah kampanye.
Mantan Hakim Pengadilan Tinggi Michael Kirby adalah salah satu dari mereka yang telah memutuskan untuk memboikot pemberian suara lewat pos tersebut.
"Ini benar-benar tak bisa diterima dan harus dihentikan," sebutnya.
"Sebagai warga negara, saya merasa diperlakukan sebagai golongan kelas dua, dan saya tak akan ambil bagian dalam referendum ini sama sekali."
Bagi Kirby, itu adalah masalah pribadi. Ia telah menjalin hubungan dengan pasangan laki-lakinya, Johan van Vloten, selama 50 tahun.
Advokat pernikahan sesama jenis, Rodney Croome, mengatakan, sebuah jajak pendapat terhadap 5.000 orang menemukan bahwa 15 persen dari komunitas LGBTI mendukung adanya boikot, sementara lebih dari setengahnya menginginkan sebuah kampanye.
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Anggota Bawaslu Puadi Ingatkan Pengawas Pemilu Jaga Integritas dan Mematuhi UU
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia