Beda Bersih Karena Baru Dibersihkan

Oleh Dahlan Iskan

Beda Bersih Karena Baru Dibersihkan
Dahlan Iskan di dalam kereta kereta bawah tanah di Pyongyang, Korea Utara. Foto: disway

Turis Belanda ini senang sekali saya ajak berbincang. Setelah lebih dulu saya puji. ”Belanda sekarang hebat. Mengalahkan Jerman 3-0,” kata saya.

Mereka langsung bersorak. ”Sekarang kami calon juara dunia,” ujarnya.

Saya sendiri sudah dua hari di Pyongyang. Dari rencana lima hari. Juga terheran-heran.

Di Jakarta memang banyak lokasi indah. Makmur. Dan bersih. Seperti di SCBD.

Tapi tidak jauh dari situ sudah terlihat kampung miskin. Kumuh. Kotor. Apalagi di bagian lain Jakarta. Banyak yang sangat parah. Miskinnya. Dan kumuhnya.

Di Beijing, Shanghai, Guangzhou juga begitu. Kemakmurannya campur dengan kemiskinannya. Kebersihannya rukun dengan kejorokannya. Keindahannya bergandengan dengan kekumuhannya.

Tidak di Pyongyang. Memang tidak ada mall mewah. Tidak ada kompleks yang megah. Tidak ada hotel wah.

Tapi juga tidak ada kaki lima. Tidak ada sampah.

Di Jakarta memang banyak lokasi indah. Makmur. Dan bersih. Seperti di SCBD. Tapi tidak jauh dari situ sudah terlihat kampung miskin. Kumuh. Kotor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News