Beda Bersih Karena Baru Dibersihkan

Oleh Dahlan Iskan

Beda Bersih Karena Baru Dibersihkan
Dahlan Iskan di dalam kereta kereta bawah tanah di Pyongyang, Korea Utara. Foto: disway

Tidak terlihat sama sekali mobil Korea Selatan: Hyundai, Kia atau Daewoo. Permusuhannya dengan saudaranya di selatan sampai ke merek mobil. Rupanya.

Di Pyongyang jalan raya sudah sangat ramai dengan mobil. Tapi belum sampai ke tingkat macet. Saya belum pernah lihat satu titik pun yang macet.

Ramainya lalu-lintas ini juga tidak saya sangka. Kok sudah ramai begini. Waktu pertama ke Beijing dulu (awal 1980-an), hampir tidak terlihat mobil di jalan raya. Yang lebar-lebar itu.

Hanya sesekali ada mobil lewat. Jalan raya dipenuhi oleh sepeda. Atau gerobak. Yang ditarik sepeda.

”Sekarang ini memang sudah tiga kali lebih ramai. Dibanding lima tahun lalu,” ujar teman Pyongyang saya.

Kalau boleh usul, jangan tambah mobil lagi. Atau maksimum tambahnya 10 persen saja. Jangan ulangi kasus Jakarta, Bangkok, Beijing, Mumbai. Yang macetnya bikin pusing itu.

Sekarang ini ideal sekali. Ramai tapi tidak macet.

Tapi mana mungkin. Tampaknya sulit sekali mencegah pertambahan mobil. Di negara komunis sekali pun.(***)


Di Jakarta memang banyak lokasi indah. Makmur. Dan bersih. Seperti di SCBD. Tapi tidak jauh dari situ sudah terlihat kampung miskin. Kumuh. Kotor.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News