Beda dengan Krisdayanti, Crazy Rich Tanjung Priok Ini Tak Pernah Ambil Gaji di DPR
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni blak-blakan menjelaskan soal gaji fantastis wakil rakyat yang tengah mendapat sorotan publik setelah Krisdayanti mengungkap pendapatannya sebagai anggota dewan.
Anggota DPR RI Krisdayanti mengungkap setiap bulan dia menerima gaji pokok Rp 16 juta dan uang tunjangan Rp 59 juta serta dana aspirasi kisaran Rp 450 juta yang diterima lima kali dalam setahun.
Pengakuan istri Raul Lemos itu pun memantik berbagai pernyataan publik yang mengkritik jumlah gaji anggota DPR selama ini.
Namun, Sahroni menjelaskan uang yang diterima anggota DPR itu tidak serta merta masuk ke kantong pribadi anggota, tetapi dana itu harus digunakan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
"Perlu diingat bahwa uang tersebut tidak semuanya langsung masuk ke kantong anggota," ucap Ahmad Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/9).
Legislator Partai NasDem itu menyebut ada banyak tanggung jawab seorang anggota dewan untuk menggunakan uang tersebut. Seperti untuk dana aspirasi, bertemu masyarakat, dll.
"Dan ini juga ada pertanggungjawabannya nanti ke negara. Ini yang perlu diluruskan," tegas politikus berjuluk The Crazy Rich Tanjung Priok itu.
Anggota DPR RI Dapil III Jakarta itu membeberkan bahwa dirinya lebih banyak mengalokasikan gaji dan tunjangan yang diterima itu untuk berbagai program dan kegiatan sosialnya di Ahmad Sahroni Center (ASC).
Anggota Fraksi NasDem Ahmad Sahroni berbeda dengan Krisdayanti,dia tidak pernah ambil gaji sebagai anggota DPR RI, ke mana uangnya?
- Yoyok NasDem Minta BIN Melaksanakan Tugasnya Bekerja Profesional di Pilkada
- Tambahan Gaji Guru Rp 2 Juta Tidak Merata, Ketua ASN PPPK Protes
- Bestari NasDem Peringatkan Cawagub Suswono: Jangan Atur Partai Lain!
- Minta Polisi Cek HP Pegawai Komdigi Pelindung Situs Judi Online, Sahroni: Bongkar Jaringannya!
- Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah
- Bupati Copot Camat Baito Gegara Kasus Supriyani, Sahroni: Apa Perlu Sampai Memutus Rezeki Orang?