Beda dengan Sri Mulyani, Arief Poyuono Optimistis soal Pertumbuhan Ekonomi di Kwartal II
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kwartal II tidak akan minus atau mengalami kontraksi.
Arief menjelaskan kalau cuma memakai hitungan kertas dan laporan-laporan para pemantau ekonomi, memang pertumbuhan Indonesia di kwartal kedua diprediksi minus 3,1 persen akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa hari lalu.
Namun, kata Arief, kalau memakai data riil dari masyarakat hasilnya akan berbeda. Faktanya, pada saat pemberlakuan PSBB, sektor UMKM seperti warteg, bakso, pecal lele, supermarket dan pasar tradisional tetap beraktivitas seperti biasa.
Dia mencontohkan di pinggiran Jakarta, aktivitas ekonomi tetap jalan seperti biasa. Yang sepi hanya di sekitaran kawasan bisnis DKI Jakarta saja. Begitu juga dengan provinsi lain yang memberlakukan PSBB. Sektor pertanian dan perikanan juga tetap stabil.
"Malah permintaan produksi di sektor tersebut meningkat karena aktivitas pasar tradisional, pasar online dan supermarket tetap beroperasi," jelas Arief.
Menurut Arief, hal ini bisa dibuktikan dengan transaksi di perbankan secara virtual dan faktual yang justru meningkat untuk menjalankan aktivitas ekonomi.
Belum lagi, lanjut dia, usaha start up unicorn untuk platform digital marketplace yang banjir dengan tranksaksi jual beli secara online, juga terjadi di daerah yang menerapkan PSBB.
"Tentu saja dampaknya ekonomi tetap tumbuh," tegas anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kwartal II tidak akan minus atau mengalami kontraksi
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya