Beda Generasi, Beda Style

Beda Generasi, Beda Style
Juergen Klinsmann. Foto: soccerbyives.net

jpnn.com - STYLE memang berkaitan sangat erat dengan usia. Artinya, di antara pelatih-pelatih yang suka bereksperimen dengan gaya, kebanyakan memang masih berusia muda. Namun, bukan berarti juga mereka yang sudah senior akan selalu tampil konservatif. (okt/c11/na)

 

Sabri Lamouchi (Pantai Gading)
   
Dengan potongan rambut nyaris plontos, manajer berusia 42 tahun itu dikenal dengan kebiasaannya mengenakan setelan jas rapi serta sepatu yang elegan.

Terkadang Lamouchi memadukan kemeja berwarna terang dengan sweeter gelap layaknya kalangan eksekutif muda. Bahkan, dia suka bereksperimen dengan menabrakkan warna gelap.
   
Juergen Klinsmann (Amerika Serikat)

Selalu tampil kasual di lapangan dengan menggunakan T-shirt putih atau polo shirt yang dipadukan celana bahan atau jaket. Namun, Klinsmann tahu cara berpenampilan keren dan otentik ketika menghadiri konferensi pers. Kemeja berwarna biru dipadukan dengan blazer gelap dan celana yang berwarna senada plus sepatu kets cokelat dengan sol warna putih. So chic.
   
Alejandro Sabella (Argentina)
   
Usia tak lagi muda, tetapi Alejandro Sabella tetap tampil stylish di pinggir lapangan. Itu dia buktikan dengan kesukaannya mengenakan setelan jas dan kemeja tanpa dasi ketika menukangi Argentina. Terkadang pelatih berumur 59 tahun itu memakai T-shirt yang ditumpuk dengan jaket berwarna senada. Tampak fresh dan lebih muda, bukan?


STYLE memang berkaitan sangat erat dengan usia. Artinya, di antara pelatih-pelatih yang suka bereksperimen dengan gaya, kebanyakan memang masih berusia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News