Beda Manajemen Beda Hasil
Oleh Dahlan Iskan
Sampai di sisi Mexico saya tolah-toleh. Mau ngapain ya. Tidak ada mobil. Mau naik taksi tidak bisa bahasa Spanyol. Kecuali satu kata: Maria Marcedez. Atau dua kata: Sakhira.
Dan lagi juga mau lihat apa. Ya sudah. Rapopo.
Akhirnya saya putuskan: potong rambut. Untuk kenangan. Saya bayar dengan dolar Amerika. USD 15 dolar.
Soal komunikasi dengan salon saya tiru gaya remaja Jepang. Yang duduk bergerombol di sebelah saya. Saat saya mampir ke Starbucks terbesar di dunia. Di Shanghai itu.
Para remaja putri itu tidak bisa berbahasa Inggris. Saya tidak bisa berbahasa Jepang. Tapi pede sekali: mereka ngajak saya ngobrol.
Caranya: mereka penulis sesuatu di ponsel mereka. Lalu keluar suara dalam bahasa Inggris. Bertanya apakah saya sudah sering ke Starbucks ini. Saya diminta jawab: gunakan ponsel saya.
Saya menulis jawaban dalam bahasa Inggris. Lalu suaranya jadi bahasa Jepang. Begitulah kami ngobrol.
Saya kalah: mereka ngetiknya cepet sekali. Seandainya saya bisa secepet mereka, kami bisa seperti ngobrol langsung.