Beda PSI dan Prabowo Menanggapi Hasil Quick Count
jpnn.com, JAKARTA - PSI jadi peserta pemilu pertama yang mengakui kekalahan pascapemungutan suara digelar hari ini. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketum PSI Grace Natalie.
“Kita hormati apa yang dijadikan semacam pandangan atau posisi dari PSI dalam menghadapi hasil Pemilu ini. Bahwa hasil quick count ini tidak jauh berbeda dengan real count,” kata pengamat politik AS Hikam, Rabu (17/4).
Dengan sikap legowo tersebut, dia mengungkapkan, tidak ada spekulasi di tengah kader partai mengenai hasil real count yang kemungkinan tidak jauh berbeda dengan quick count.
“PSI menghormati hasil survei yang nyaris tidak ada yang menyatakan lolos,” ujarnya.
BACA JUGA: PSI Jadi yang Pertama Mengaku Kalah
Selain itu, Hikam mengungkapkan, dengan sikap ini PSI bisa mempunyai kesempatan untuk menyusun ulang strategi. Sehingga dapat lebih efektif dan efisien mempersiapkan Pemilu 2024.
Dia pun menyindir sikap calon Presiden Prabowo Subianto yang bertolak belakang dengan PSI. Seperti diketahui, Prabowo mengklaim menang pilpres meski hampir semua lembaga survei menyatakan kalah dengan selisih cukup besar.
“Biar enggak kaya capres cawapres ada yang tidak mau menerima quick count. Sebenarnya itu sah-sah saja. Yang penting sikap menerima, tidak menerima itu berdasarkan perhitungan yang fakta dan punya bukti,” tutupnya. (dil/jpnn)
PSI jadi peserta pemilu pertama yang mengakui kekalahan pascapemungutan suara digelar hari ini. Sikap ini berbeda 180 derajat dengan Prabowo Subianto yang ngotot menang
Redaktur & Reporter : Adil
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Prabowo Subianto jadi Teladan Masyarakat untuk Gigih Berjuang Capai Mimpi
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Ini Fungsi Dewan Pertahanan Nasional yang Dibentuk Presiden Prabowo
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo