Bedah Bumi sebelum Seribu Hari Pak Harto
Selasa, 12 Oktober 2010 – 08:08 WIB
Selanjutnya, pasir yang ada di sekitar makam Soeharto dibersihkan dan diganti dengan adonan pasir bercampur semen. Ini merupakan pondasi, sebelum batu nisan dipasang 16 Oktober mendatang. Pengambilan pasir secara simbolis juga dilakuan putra putri Soeharto yang hadir dan dilanjutkan pegawai Astana Giribangun.
Baca Juga:
Dua putri Soeharto dengan sabar menunggu proses pengerjaan pondasi itu. Sedangkan Tomy sesekali keluar Argosari jika ritual tidak membutuhkan kehadirannya. Sebelum meninggalkan Argosari karena pembangunan pondasi selesai, Mamik dan Titik menghampiri makam kedua orang tuannya. Mamik terlihat sujud dan berdoa di depan makam Soeharto, sementara Titik menangis sambil memeluk nisan ibundanya, Tien Soeharto yang tepat di sebelah timur makam Pak Harto.
"Saya kangen dengan Ibu, sudah lama sekali. Tapi sebenarnya dengan bapak juga karena saya dekat dengan semua," ujar Titik saat ditemui usai prosesi.
Tomy mengaku mendapat tanggungjawab untuk semua kegiatan di Solo. Setelah bedah bumi, rencananya 16 Oktober mendatang batu nisan diletakkan di atas makam Soeharto. Dilanjutkan dengan pengajian tanggal 21 Oktober malam atau tepat tepat malam 1000 harinya Soeharto wafat yang dilaksanakan di lima tempat.
KARANGANYAR - Bulan ini, keluarga Cendana akan memperingati seribu hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto (Pak Harto). Kemarin (11/10),
BERITA TERKAIT
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra