Bedanya Kuntilanak Indonesia dan Amerika Serikat
Jumat, 09 November 2012 – 14:38 WIB
Semua hal yang inline dengan bangunan image itu, dia jalani dan perankan dengan baik. Terprogram. Sampai-sampai cara tersenyum, tertawa, menatap lawan bicara, gesture, gerakan tangan, sampai batik yang dikenakan, semua termanage dengan baik.
Pada Pilpres 2009, sukses Presiden SBY terpilih lagi juga tidak lepas dari peran timnya itu. Hanya saja, kali ini ada sedikit perbedaan peran yang dilakukan tim suksesnya itu. Mereka terkesan lebih kelihatan, lebih menonjol, lebih terbaca, dan seolah-olah itu diskenario agar publik tahu, siapa saja tokoh yang berada di belakang layar dan memegang peran vital itu.
Sejak itu pula, tim sukses itu ramai menjadi industri dan peluang bisnis baru berbasis politik. Tidak ada yang salah dari situ. Hanya, di sinilah perbedaan yang amat mendasar dengan Obama dan Romney. Dibilang "tidak punya tim sukses" itu juga tidak mungkin. Mereka punya dalam jumlah yang signifikan, dan semua dipilih karena ahli. Tim sayap itulah yang betul-betul membungkus, mengemas total personality sang capres.
Karena itu, ketika Obama sukses di re-election, tim sayap menjadi salah satu yang disebut-sebut. Tim ini pula yang berperan besar membuat sang calon tampak sempurna, berdiri tegak, penuh percaya diri tampil di manapun, cepat tanggap, naluri leadershipnya kuat, responsif terhadap persoalan sensitif dan problem sosial, kaya joke, sampai-sampai marah pun sudah diukur levelnya.
PEPATAH kuno bilang, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Nama boleh sama, peran boleh mirip, fungsi boleh kembar. Tetapi berada di
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing