Bedanya Kuntilanak Indonesia dan Amerika Serikat
Jumat, 09 November 2012 – 14:38 WIB
Tidak mungkin itu semua dilakukan atas pikiran dan inisiatif capres sendiri. Tim "Personal Branding inilah yang punya peran besar. Ada yang bertugas sebagai intelijen, memantau perkembangan rival, dan menyiapkan cadangan strategi untuk menyerang, maupun bertahan. Ada yang pekerjaannya mendesain, menentukan warna, mengatur setting, agar memiliki impact yang optimal. Ada yang mengurus public speaking, mencari data, informasi, menyusun skenario untuk membuat kesan wow.
Sama persis dengan yang biasa dilakukan oleh timses di Indonesia. Bedanya, mereka bekerja seperti kuntilanak. Kakinya tidak menyentuh bumi. Kalau dia mengerjakan sesuatu, tidak kelihatan, tidak kasat mata, dan tidak mau kelihatan, tapi terasa dan bisa dirasakan hasil kerjanya, ada sesuatu yang dikerjakannya. Mereka memang tidak sembarangan mau menampakkan diri. Mirip hantu, ditakuti tetapi tidak mau menampakkan diri.
Di negeri kita, tim sukses justru dipertontonkan jati dirinya. Bahkan, difestivalkan, diadu argumentasi dan isi kepalanya di televisi. Dengan begitu, tim sukses sendiri melakukan pencitraan sendiri, selain harus mencitrakan tokoh di mana dia bekerja.
Bahkan lagi, di KPU juga harus terdaftar siapa nama-nama penanggung jawab timsesnya? Anehnya lagi, disetiap momentum, tim sukses terkesan lebih eksis dari tokoh yang dipolesnya? Lebih ribet, lebih sibuk, lebih menonjol, dan terkadang lebih merepotkan.
PEPATAH kuno bilang, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Nama boleh sama, peran boleh mirip, fungsi boleh kembar. Tetapi berada di
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing