Bedanya Souvenir untuk Tamu HUT RI di Istana era SBY dan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo hari ini untuk kali pertamanya memeringati HUT ke-70 Kemerdekaan RI sebagai kepala negara ke-7. Pengalaman pertama biasanya memiliki kesan tersendiri. Itulah yang ingin ditunjukkan Istana Negara dalam menyelenggarakan pesta kemerdekaan.
Lain presiden, lain tema juga yang diusung. Bukan hanya konsep acaranya yang berbeda, souvenir yang diberikan untuk undangan di istana juga berbeda di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Untuk peringatan HUT RI kali ini, panitia dari pihak Istana mengusung tema utama "Indonesia sebagai Poros Maritim" dalam pemberian souvenir para tamu.
Isi souvenir itu di antaranya baju kaus bergambar perahu phinisi dengan masyarakat berbagai suku yang tampak bahagia di atasnya. Di gambar kaus itu, semua penumpang tampak melambaikan tangan dan tertawa.
"Itu bukan sekadar souvenir. Bukan sekedar oleh-oleh dan kenangan istana. Tapi punya makna. Kami ingin masyarakat mengingat bahwa pemerintah ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala pada JPNN.com.
Baju kaus itu akan dibagi dalam tiga warna yang berbeda, yaitu merah, putih dan hitam. Selain itu, akan diberikan sebuah buku bergambar laut, kemaritiman, dan jenis-jenis kapal Istana mengusung tema utama "Indonesia sebagai Poros Maritim" untuk souvenir para tamu nanti.
Isi souvenir itu di antaranya baju kaus bergambar perahu phinisi dengan masyarakat berbagai suku yang tampak bahagia di atasnya. Di gambar kaus itu, semua penumpang tampak melambaikan tangan dan tertawa.
"Itu bukan sekadar souvenir. Bukan sekedar oleh-oleh dan kenangan istana. Tapi punya makna. Kami ingin masyarakat mengingat bahwa pemerintah ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Djumala.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo hari ini untuk kali pertamanya memeringati HUT ke-70 Kemerdekaan RI sebagai kepala negara ke-7. Pengalaman pertama
- Kasus Bayi Tertukar di RSI Cempaka Putih Berawal dari Kejanggalan, Begini Ceritanya
- Yasonna Laoly Hadiri Pemeriksaan KPK
- Menteri BUMN Tunjuk KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono jadi Komut PTDI
- Cicit Pendiri Nahdlatul Ulama Prihatin Mendengar Rencana MLB NU
- PNBP 2024 Imigrasi Capai Rp 8,58 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga