Bedanya Warung Makan dan Pegadaian Saat Ramadan

jpnn.com - TULUNGAGUNG--Saat Ramadan, warung makan terlihat lengang, sepi pengunjung. Kantor-kantor pemerintahan juga mengurangi jam pulang kerja. Tapi tidak dengan kantor pegadaian. Justru ramai pengunjung.
Memasuki masa puasa tahun ini, jumlah transaksi di Pegadaian Tulungagung meningkat hingga 30 persen. Jumlah ini meningkat dibanding hari biasa. Masyarakat menggadaikan beberapa barang berharga, untuk tambahan modal dan keperluan selama bulan suci. Jumlah transaksi ini, diperkirakan akan meningkat sepuluh hari menjelang Lebaran.
“Selain menggadaikan, beberapa masyarakat juga banyak yang menebus barang gadaian,” ujar Kepala Kantor Pegadaian Tulungagung, Agung Dwi Cahyono.
Menurut Agung, meningkatnya kedatangan warga ke pegadaian juga memengaruhi omzet. Saat ini, kata dia, omzet pegadaian setempat mencapai ratusan juta rupiah setiap harinya. Masyarakat umumnya menggadaikan beberapa jenis barang berharga seperti perhiasan, barang elektronik, dan kendaraan.
“Selain itu, mereka juga mempersiapkan untuk kebutuhan sekolah tahun ajaran baru, yang akan dimulai akhir bulan ini,” imbuh Agung.
Selain menggadaikan barang, masyarakat juga bisa memanfaatkan fasilitas lain di kantor ini. Seperti jasa penitipan barang berharga. Jasa ini banyak diminati masyarakat, terutama bagi mereka yang akan mudik Lebaran. (end/pojokpitu/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PGN Salurkan Bantuan untuk Para Korban Banjir di Bekasi & Jakarta Timur
- Berbagi di Bulan Ramadan, Jasindo Salurkan Bantuan ke 3 Lembaga Sosial
- Bank Mandiri Group Santuni 57.600 Anak Yatim, Lansia, dan 668 Yayasan di Papua
- Dukung UMKM, DWP BKSDN Kemendagri Gelar Bazar Kuliner Ramadan
- Pegadaian Gelar Festival Ramadan di 61 Lokasi
- Tebar Kebaikan Ramadan, Agung Sedayu Group Gelar Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim di PIK 2