Begini Alasan Jokowi Melunak soal Isu Penundaan Pemilu & Jabatan Presiden Tiga Periode
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang pembantunya membahas penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sebagai peralihan strategi.
Menurut Pangi, psikologi Jokowi terpengaruh oleh tekanan-tekanan publik yang menolak isu tersebut.
"Ini yang membuat presiden kelihatan ingin bersama tim-timnya ini mencoba mengganti pola menjadi lebih soft, enggak lagi terlalu keras benturannya," kata Pangi kepada JPNN.com, Kamis (7/4).
Sebab, dia menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian 'pasang badan' untuk memainkan isu ini.
Namun, lanjut Pangi, hal itu justru dikawatirkan bisa merusak kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden juga berdampak buruk pada citra Jokowi.
Selain itu, isu tersebut juga berpotensi memberikan ruang kepada lawan politik Jokowi untuk menjatuhkan dia.
"Presiden sepertinya agak mulai khawatir sehingga mengganti pola agak soft," ujar Pangi.
Pangi Syarwi Chaniago menanggapi ucapan Presiden Jokowi yang melarang pembantunya membahas penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila