Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
jpnn.com, JAKARTA - Ahli forensik digital, Reza Indragiri memiliki analisa soal kejadian polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatra Barat.
Peristiwa penembakan itu terjadi antara Kabag Ops AKP Dadang Iskandar dan Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Dia menjelaskan terdapat sembilan butir peluru yang ditembakanmengindikasikan penembakan itu diwarnai oleh thinking system (sistem berpikir).
Reza menjelaskan sistem berpikir ini bisa disetarakan sebagai perilaku impulsif, tanpa persiapan atau pertimbangan yang memadai.
"Boleh jadi didahului oleh ledakan perasaan negatif. Perasaan itu menjadi perilaku kekerasan yang muncul seketika sebagai reaksi atas interaksi yang memanas di TKP," kata Reza kepada JPNN.com, Sabtu (23/11).
Terkait dugaan melindungi tambang ilegal, Reza menyatakan itu tidak hanya berat bagi Dadang Iskandar, tetapi juga Institusi Polri, terutama Polda Sumbar.
"Kesan yang muncul adalah 'manfaat' aktivitas itu sudah mengalir ke polisi-polisi lain. Itu mengindikasikan selama ini fungsi pengawasan tidak dijalankan, ditambah 'kode tirai' yaitu subkultur menutup-nutupi pelanggaran yang dilakukan oleh sesama sejawat," lanjutnya.
Dia menjelaskan dengan situasi seburuk itu, sebetulnya tidak pas lagi jika yang dipakai adalah sebutan oknum.
Ahli forensik digital, Reza Indragiri memiliki analisa soal kejadian polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatra Barat
- PK Terpidana Kasus Vina Ditolak MA, Reza Indragiri Ketuk Nurani Pimpinan Polri
- Analisis Reza soal Hukuman Agus Buntung, Pria Disabilitas Pemerkosa Mahasiswi di NTB
- Penembakan Gamma, Reza Menilai Tindakan Aipda Robig Terkesan Lebih Mengerikan
- Adrianus Meliala: Tidak Mungkin Juga Polisi Itu Benar Semua
- Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Buka Suara soal Kejadian di Homestay
- Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi, Ini Analisis Reza Indragiri