Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
"Itu penerapan Bad Apple Theory yang justru menurunkan bobot keseriusan kasus penembakan tersebut. Jangan-jangan yang tepat adalah Rotten Barrel Theory. Bahwa, penembakan merupakan puncak dari kejahatan sistemik yang justru telah menyebar luas di dalam organisasi penegakan hukum itu sendiri," tutrnya.
Dia lantas mengabungkan sisi mikro dari kasus itu yakni thinking system Dadang Iskandar dengan sisi makro yakni Rotten Barrel Theory.
"Atas dasar kedua sisi itu, tersedia alasan untuk berspekulasi. Yakni, kelak Polri akan mengumumkan bahwa yang terjadi antara AKP DI dan AKP RUA adalah cuma konflik pribadi yang tidak ada hubungannya dengan tambang ilegal," jelasnya.
Reza menilai tidak tertutup kemungkinan ada narasi 'sebatas' cekcok atau perselisihan koordinatif antardua personel yang sama-sama punya ego di jabatannya masing-masing.
"Tanpa pertentangan terkait pengungkapan pidana tambang. Penembakan bukan bentuk obstruction of justice terhadap kerja AKP RUA. Intinya, narasi containment itu dibagun agar kasus ini tidak merembet kemana-mana," pungkas Reza.(mcr8/jpnn)
Ahli forensik digital, Reza Indragiri memiliki analisa soal kejadian polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatra Barat
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana