Begini Analisis Aliabbas soal Kesan Putin tentang Pertemuan dengan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut upaya mewujudkan perdamaian Rusia-Ukraina bukan pekerjaan sekali jadi.
Hal itu dikatakan Aliabbas merespons pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pertemuan dengan Jokowi dilakukan dalam suasana seperti dialog bisnis.
"Lobi yang dilakukan terkadang dilakukan tidak langsung straightforward dan menukik hanya pada substansi perang dan damai," kata Aliabbas melalui layanan pesan, Sabtu (2/7).
Peraih gelar doktor bidang pertahanan dari Cranfield University, Inggris itu menyebut mediator perdamaian biasanya membawa bahan pembicaraan yang bermacam-macam.
Hal tersebut bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kenyamanan pihak yang bertikai, dalam hal ini Rusia dan Ukraina.
"Di situlah seni yang harus dilakukan oleh seorang mediator potensial," ucap Aliabbas.
Dosen Universitas Paramadina itu mencontohkan lobi perdamaian di Aceh yang berlangsung panjang dan sempat gagal berkali-kali hingga akhirnya menuai hasil positif.
"Lobi untuk mewujudkan perdamaian tidak pernah singkat, dan terkadang dimulai bukan dengan isu yang sensitif agar pihak yang bertikai tidak lantas menutup diri," kata Aliabbas.
Anton Aliabbas punya analisis tajam soal kesan dan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang pertemuan dengan Presiden Jokowi yang seperti dialog bisnis.
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?
- Hasto Terima Serangan Masif Setelah PDIP Umumkan Pemecatan Jokowi
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan