Begini Analisis Reza soal Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Harus Gerak Cepat

Begini Analisis Reza soal Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Harus Gerak Cepat
Analisis Reza Indragiri Amriel soal kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis soal kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang masih misteri.

Menurut Reza, dia pernah berspekulasi bahwa tidak tertutup kemungkinan penyebab kematian keluarga tersebut adalah bunuh diri yang termotivasi oleh nilai spiritualitas tertentu.

"Mereka secara terencana ingin rest in peace. Meninggal dengan cara damai. Damai menurut mereka, tentunya," ucap Reza kepada JPNN.com, Rabu (30/11).

Spekulasi kedua, lanjut Reza, karena kematian tidak berlangsung serentak, dan anggota keluarga termuda meninggal dunia paling akhir, tidak tertutup kemungkinan bahwa mereka mengakhiri hidup berdasarkan kesepakatan.

Kemungkinan kesepakatannya bahwa anggota termuda tersebut harus menutup akses makanan bagi tiga anggota keluarga lainnya.

Dengan situasi sedemikian rupa, Reza mengatakan kejadian di Kalideres dapat dipahami sebagai peristiwa bunuh diri yang disertai peristiwa pidana sebagaimana pasal 345 KUHP.

"Namun, karena Indonesia tidak mengenal posthumous trial, maka Ditreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) dapat menyatakan kasus ditutup," ucap peraih gelar sarjana psikologi dari UGM itu.

Reza lantas mengajak publik mengingat kembali pernyataan WHO bahwa sejak awal pandemi Covid 19, manusia bertarung dengan waktu untuk mendapatkan penawar virusnya.

Reza Indragiri Amriel sampaikan analisis begini soal kematian satu keluarga di Kalideres. Polisi perlu gerak cepat agar ini tidak terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News