Begini Aturan Teknis Sepeda Listrik di Berbagai Negara

jpnn.com, JAKARTA - Sepeda listrik merupakan kendaraan roda dua yang menggabungkan mekanisme pengayuh tradisional dengan motor listrik dan baterai sebagai sumber tenaga tambahan.
Inovasi tersebut memungkinkan pengguna untuk mengurangi tenaga yang diperlukan saat mengayuh, terutama menempuh jarak jauh atau medan menanjak.
Secara umum, sepeda listrik terdiri dari komponen utama seperti rangka, roda, sistem penggerak, baterai, dan motor listrik.
Setiap negara ternyata memiliki regulasi khusus terkait penggunaan dan spesifikasi teknis sepeda listrik.
Berikut gambaran umum peraturan sepeda listrik di China, Indonesia, Jepang, dan Eropa:
- China
Pemerintah China mengeluarkan standar nasional GB 17761-2018 yang mulai berlaku penuh pada 15 April 2019. Standar ini menetapkan bahwa sepeda listrik harus memiliki kecepatan maksimal 25 km/jam, berat tidak lebih dari 55 kg, dan daya motor maksimal 400 watt.
Selain itu, sepeda listrik diwajibkan memiliki pedal yang berfungsi. Namun, dalam praktiknya, banyak pengguna yang memodifikasi sepeda mereka untuk meningkatkan kecepatan atau menghapus pedal setelah registrasi.
Sepeda listrik merupakan kendaraan roda dua yang menggabungkan mekanisme pengayuh tradisional dengan motor listrik dan baterai sebagai sumber tenaga tambahan.
- Mengenal Enine X-Pro, Sepeda Listrik yang Punya Teknologi Canggih, Ada Fitur NFC
- AIMA Electric Bikes Bandung Landmark Store Usung Tren Mobilitas Ramah Lingkungan
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Strategi PT Sepeda Bersama Indonesia Mengoptimalkan Penjualan Motor Listrik
- Bersepeda dari Batang ke Jakarta, Yoyok Rio Sudibyo Siap Menjalankan Tugas sebagai Anggota DPR RI
- Kisah Perjalanan Royke Lumowa Menempuh Jarak 20 Ribu KM dari Jakarta ke Paris