Begini Cara Bandar Narkoba Bedakan Polisi dan Pembeli

jpnn.com - SAMARINDA – Agus tak akan pernah melupakan kejadian pada 2013 silam. Saat itu, rekannya meminta Agus mengisap sabu-sabu. Agus yang kala itu baru menginjak 15 tahun terpengaruh.
Dia langsung mengisapnya. Itulah kali pertama Agus mengisap sabu-sabu. Namun, barang haram itu bukanlah sesuatu yang asing di tempat tinggalnya. Setelah kejadian malam itu, Agus pun ketagihan.
Alhasil, Agus yang kala itu masih duduk di bangku SMP di Samarinda menjadi pecandu. Setelah itu, dia kerap diminta tetangga mengantar pesanan sabu-sabu. Selanjutnya, bak karier. Agus menjadi pengedar.
Kerjanya tak sulit. Hanya di rumah bos. Ketika ada pembeli datang, dia yang bertransaksi. Agus dibekali ilmu membedakan pembeli dan polisi yang menyamar. Selain itu, Agus juga dibekali ilmu membedakan aparat yang ingin meminta uang.
“Kalau orangnya pakai tas kecil itu biasanya polisi dan perawakan itu berbeda, biarpun mereka gondrong. Terus mereka datangnya lebih dari dua orang,” ungkap Agus seperti dilansir laman Samarinda Pos, Selasa (31/5) kemarin. (far/jos/jpnn)
SAMARINDA – Agus tak akan pernah melupakan kejadian pada 2013 silam. Saat itu, rekannya meminta Agus mengisap sabu-sabu. Agus yang kala itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung