Begini Cara Bea Cukai Kembangkan Produk UMKM Agar Bisa Bersaing di Pasar Global

jpnn.com, BADUNG - Bea Cukai terus melakukan upaya pertemuan dan kunjungan kepada pelaku usaha.
Kegiatan itu dilakukan sebagai untuk mengenalkan produk UMKM agar bisa bersaing di pasar internasional.
Kepala Kanwil Bea Cukai Bali, NTB dan NTT, Susila Brata mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Hal ini sejalan dengan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance.
Senin (16/1), Kanwil Bea Cukai Bali Nusra dan Bea Cukai Denpasar berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang (KBRI Tokyo) dan Dinas Perindustrian Kabupaten Gianyar.
Mereka melakukan kunjungan ke berbagai UMKM di wilayah Gianyar, Bali.
“Pada kesempatan ini, juga dilakukan business matching dan kesepakatan pembelian produk hasil kerajinan UMKM Yash Bali Art Glass yang akan dibeli dan diekspor ke perusahaan di Jepang, Actbureau yang memiliki jaringan supermarket home center di seluruh Jepang,” kata Susila.
Selain itu, kunjungan juga dilakukan Kanwil Bea Cukai Bali Nusra bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke perusahaan berorientasi ekspor PT Nusantara Segar Abadi (NSA).
Bea Cukai terus mengenalkan produk UMKM agar bisa bersaing di pasar internasional. Simak selengkapnya.
- Aplikasi hi by hibank, Solusi Digitalisasi UMKM dalam Satu Genggaman
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Bea Cukai Tegal dan Satpol P3KP Pekalongan Musnahkan Rokok Ilegal, Sebegini Banyaknya
- Penyelundupan Pakaian Bekas dari Malaysia di Perbatasan Kalbar Digagalkan Petugas
- Tegas, Bea Cukai Semarang Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp 1,7 Miliar