Begini Cara Bos TikTok Meyakinkan Kepada Pemerintah India

jpnn.com, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) TikTok Kevin Mayer mengatakan, pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta data pengguna.
Jika mereka meminta data tersebut, TikTok pun tidak akan memberikannya.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa pemerintah China tidak pernah meminta kepada kami untuk data TikTok dari pengguna India," kata Mayer seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/7).
Untuk menyakinkan mereka, Meyer mengatakan bahwa data untuk pengguna India tidak ada di China melainkan di Singapura.
"Jika kami pernah menerima permintaan seperti itu di masa depan, kami tidak akan mematuhinya," ungkapnya.
Menurutnya, data pengguna, keamanan dan kedaulatan India sangat penting bagi TikTok. Pihaknya juga menjelaskan rencannya untuk membangun pusat data di India.
Dikatakan, surat itu dikirimkan TikTok sebelum adanya pertemuan antara Pemerintah India dan anak perusahaan ByteDance pada minggu depan.
Sementara menurut sumber yang akrab dengan pemerintah India, larangan TikTok di India tidak mungkin dicabut dalam waktu dekat.
Chief Executive Officer (CEO) TikTok Kevin Mayer mengatakan, pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta data pengguna.
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini