Begini Cara Dua Teroris Mendapat Makan saat Sembunyi di Makam
jpnn.com - MALANG – Petugas dari Densus 88 Mabes Polri berhasil menangkap dua terduga teroris saat bersembunyi di makam keramat Mbah Setyo Setuhu yang berada di Dusun Keramat, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin pagi (29/2).
Selama sepekan berada di makam, kedua terduga teroris membantu Samsul dan Wahyu mencari kayu serta membetulkan paving jalan lokasi makam keramat. Untuk makan, kedua terduga teroris diberi oleh Samsul dan Wahyu, yang masak sendiri.
Samsul dan Wahyu merupakan dua warga yang sudah berbulan-bulan tinggal di makam tersebut. Samsul, warga asal Kecamatan Gondanglegi. Sedang Wahyu, warga asal Mergosono Gg 5 Malang, yang sudah setahun berada di makam. Mereka membantu Sukirno, juru kunci, menjaga dan merawat makam.
“Kami mengira orang berziarah. Karena selama ini, mereka berdua jarang berkomunikasi. Kalau ngobrol hanya seperlunya saja,” kata Samsul.
Sekadar diketahui, makam keramat Mbah Setyo Setuhu ini, berada di tengah hutan. Jarak dari perkampungan sangat jauh, sekitar 4 kilometer. Untuk menuju lokasi, harus menempuh perbukitan dan menyeberang sungai. Medan jalan yang dilaluipun cukup sulit dan licin, apalagi ketika kondisi hujan.
Untuk kendaraan mobil biasa atau motor biasa, sangat sulit untuk sampai lokasi. Kecuali motor trail atau kendaraan yang memang biasa digunakan untuk off road.
Sekitar 300 meter dari lokasi makam, memang ada sebuah kampung kecil, yang dihuni oleh tujuh kepala keluarga (KK). Mereka juga tidak tahu, kalau ada terduga teroris yang bersembunyi di makam tersebut.(agp/iil/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bentrokan Pendukung Paslon Pilkada Puncak Jaya: 7 Rumah Dibakar, 1 Nyawa Melayang
- Demi Penghematan Anggaran, Gubernur Terpilih Kepri Tolak Mobil Dinas Baru
- SMB II Palembang Siap Menyandang Status Bandara Internasional
- Siswa SMKN di Pekanbaru Demo Gegara Tak Bisa Daftar SNBP, Disdik Lakukan Investigasi
- Kapolsek Meninggal di Rumah Dinas, Polres Inhil Berduka
- DBD di Sumsel Sepanjang 2024 Mencapai 6.263 Kasus, 37 Orang Meninggal Dunia