Begini Cara Kemendikbud Bantu Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19
Bentuk tugas akhirnya pun dapat disesuaikan dan tidak harus ke lapangan/laboratorium.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria berterima kasih kepada Kemendikbud atas kebijakan yang sekarang bisa dengan cepat diadaptasi di perguruan tinggi.
Menurutnya sejak pertengahan Maret, IPB sudah melakukan perkuliahan dan UTS (Ujian Tengah Semester) penuh secara daring. Demi mendukung hal tersebut, IPB menyediakan keringanan berupa insentif sebesar Rp 150 ribu bagi mahasiswa selama tiga bulan.
“Dosen sudah kami anjurkan untuk melakukan Work from Home (WFH) dan mahasiswa dapat tetap melakukan pembelajaran secara daring. Diharapkan dosen semangat dan berinovasi membuat metode kuliah secara daring, sehingga mahasiswa juga tetap semangat melakukan pembelajaran secara daring,” harap Arif.
Sementara untuk masyarakat dan lingkungan, IPB menjelaskan sudah memberikan APD (alat pelindung diri) kepada rumah sakit yang ada di sekitar Bogor.
Sekaligus membuat APD, dan juga mendorong partisipasi alumni, serta memastikan mahasiswa yang ada di asrama mendapat makanan dengan baik.
"Namun yang pasti, IPB siap membantu pemerintah dalam menangani Covid-19, terutama melalui sains, untuk kemudian bisa dijadikan kebijakan menghadapi pandemi ini," ujarnya.
Sementara Rektor Unimed Syamsul Gultom, mengungkapkan telah menyikapi kondisi pandemi Covid-19 ini dengan bijaksana.
Kemendikbud berupaya berbagai cara untuk mendukung pembelajaran daring di perguruan tinggi saat pandemi covid-19.
- Selamat, Poltek Harber Raih Anugerah LLDIKTI Wilayah VI 2024
- Universitas Siber Asia Punya Target Top 10 Asia 2029 Mendatang
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Pertama di Indonesia, Asosiasi Mahasiswa China di President University Resmi Berdiri
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement