Begini Cara Kementan Tingkatkan Produksi Padi di Banten 2022

Dengan adanya irigasi pipanisasi, kata dia, Provinsi Banten memberikan investasi jangka panjang dan berkelanjutan bagi petani.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar mengatakan teknologi Jaringan Irigasi Perpipaan, sebagai upaya mengatasi permasalahan air akibat dari penggunaan air yang tidak berimbang dan mengantisipasi konflik akibat kelangkaan air.
Teknologi itu memiliki manfaat cukup banyak, yakni air irigasi akan cepat sampai tujuan, efisiensi lebih tinggi, tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitarnya, dan volume pembagian air.
“Selain itu, manfaatnya juga pada pemasangan pipa dan bangunan pelengkapnya cukup sederhana dan mudah, sehingga menghemat luasan tanah yang digunakan untuk jaringan,” jelas Rahmat.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten Ismatul Hidayah menjelaskan sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian bahwa target Produktivitas padi harus lebih dari 6 ton/ha.
Berdasarkan data BPS tahun 2022, produktivitas padi Provinsi Banten tahun 2021 sebesar 5,1 ton/ha dan ini merupakan peringkat 13 di Indonesia dengan luas panen 319.558,43 ha dan total Produksi 1,63 juta ton.
“Saat ini teknologi peningkatan produktivitas padi menggunakan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang merupakan pengembangan dari konsep Pengendalian Hama Terpadu yang sudah lebih dulu dikembangkan,” pungkas Ismatul. (mrk/jpnn)
Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi padi untuk mewujudkan surplus beras nasional 2022.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi dalam Swasembada Pangan
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Bulog Mojokerto Catat Prestasi Gemilang dalam Serapan Gabah dan Beras
- Bulog Mojokerto Catat Serapan Gabah & Beras Tertinggi se-Jatim, Kodim 0815 Beri Apresiasi