Begini Cara Mencegah Stunting selama Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Tanoto Foundation melalui program Early Childhood Education and Development (ECED) yang berorientasi pada pengasuhan anak usia dini untuk generasi siap sekolah, bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) menyelenggarakan kegiatan Webinar dengan bahasan, “Stunting dalam Situasi Pandemi".
Webinar itu demi mencegah dan menurunkan bahaya Stunting di tengah pandemi Covid19.
Dalam paparannya, Eddy Henry, Head of ECED Tanoto Foundation melihat pertumbuhan ekonomi yang terus merosot akan membuat kemiskinan terus bertambah.
“Kemiskinan dan stunting saling menguatkan sehingga diperlukan intervensi di masa sekarang,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat bisa melakukan dua hal untuk mengatasi stunting.
Pertama, upaya nutrition specific berupa meningkatkan kesadaran kesehatan dan gizi bagi remaja, pasangan muda, wanita hamil, menyusui melalui sosial media dan media elektronik.
Kemudian terus mempromosikan ASI Eksklusif dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta mendukung ketersediaan makanan bernutrisi bagi wanita hamil, menyusui dan anak usia dini melalui program bantuan sosial, dan menyediakan layanan darurat bagi ibu dan anak di puskesmas.
Kedua, nutrition sensitive, yakni menyediakan bantuan konseling psikososial bagi orang tua.
Harus ada pemberdayaan pekerja garis depan seperti kader posyandu dan pendamping sosial PKH untuk cegah stunting.
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara